Duta generasi berencana (Genre) memegang peran penting untuk menyosialisasikan bahwa keluarga adalah segala-galanya. Genre adalah suatu program dari singkatan “Generasi Yang Punya Rencana” yang diluncurkan oleh pemerintah lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam rangka merespon permasalahan remaja saat ini, BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda. Program GenRe merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Keberadaan duta Genre sekaligus menekan maraknya permasalahan remaja, dan yang yang paling menonjol adalah permasalahan seputar seksualitas. Persoalan HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba dan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan usia kawin pertama yang relatif masih rendah, masih menimpa remaja, sehingga peran duta Genre perlu terus digiatkan.
Pada tahun ini grand final pemilihan duta genre di selenggarakan di Pendopo Kabupaten Lumajang. Salah satu finalis dari duta tersebut adalah Ahmad Faroid, siswa dari MA Miftahul Midad. Untuk menjadi yang terbaik maka peserta akan di uji pemahamannya dalam 4 kategori yaitu program genre, cara berbicara di hadapan massa (public speaking), keaktifan peserta dan yang tidak kalah penting adalah perilaku peserta (attitude).
Saat akhir yang di tunggu tiba. Setelah mengalami tahapan-tahapan penilaian yang melelahkan dari juri-juri yang ada. Maka tibalah pengumuman pemenang diumumkan. Alhamdulillah peserta Ahmad Faroid sebagai satu-satunya perwakilan dari MA Miftahul Midad mendapatkan juara 3.
Kepala MA Miftahul Midad Gus Ahmad Zamroni, M.PdI sangat mengaprisiasi capian prestasi ini. “Sangat membuat bangga semua warga MA Miftahul Midad. Harapannya Faroid bisa menjadi tutur sebaya dan contoh untuk generasi yang ada di pondok khususnya dan Lumajang pada umumnya.” Demikian harapan dan juga penghargaan dari kepala MA Miftahul Midad Lumajang